Terdapat tujuh orang dalam kelompok pengumpul damar. Yaitu Wak Katok, Pak Haji, Pak Balam, Sutan, Thalib, Sanib dan Buyung.
Buku yang bercerita tentang petualangan di sebuah hutan rimba raya oleh sekelompok pengumpul damar yang diburu oleh seekor harimau yang kelaparan. Berhari-harin mereka mencoba untuk menyelamatkan diri mereka, namun seorang demi seorang diantara mereka jatuh menjadi korban terkaman harimau.
Di sisi lain, terjadi pula petualangan dalam diri masing-masing anggota kelompok pengumpul damar itu. Dibawah tekanan ancaman harimau yang terus menerus memburu mereka dalam diri mereka masing-masing dan terjadi pula proses refleksi mengenai diri mereka masing-masing yang mempertinggi juga kesadaran mereka tentang kekuatan dan kelemahan mereka masing-masing.
Diantara mereka ada yang sampai pada kesadaran, bahwa sebelum membunuh harimau yang memburu-buru mereka, tak kalah pentingnya ialah membunuh lebih dulu harimau yang ada pada diri mereka masing-masing.
Buku ini cocok dibaca oleh siapa saja, karena bahasanya mudah dimengerti. Hingga akhir halaman, pembaca akan merasakan ketegangan yang terjadi dan seolah-olah kita berada di dalamnya, karena penggambaraan lokasinya sangat jelas. Buku ini telah ditetrjemahkan dalam berbagai bahasa asing. Selain itu, buku ini mendapat hadiah Yayasan Buku Utama sebagai buku penulisan sastra terbaik tahun 1975.
Namun di sisi lain, buku ini terlalu terbuka dalam urusan orang dewasa yang seharusnya tidak dijelaskan dalam buku ini.