Ia adalah penguasa Helenistik sejati yang terakhir. Impiannya menciptakan sebuah tatanan dan konsep baru mengenai monarki menjadi korban keperkasaan Romawi. Secara teknis, hal ini adalah kegagalan ambisinya. Ironisnya, dia pun berperan dalam menciptakan Kekaisaran Romawi, meskipun dia tidak pernah mengetahuinya.

Dewasa ini, selama 500 tahun terakhir, Cleopatra dikenal melalui drama, visual, seni gerak, pertunjukan, serta film. Sulit melepaskan sosok ratu ini dari pandangan yang didominasi konsep populer tersebut. Buku ini bertujuan memberikan gambaran tentang Cleopatra hanya berdasarkan informasi dari dunia kuno. Untuk menghasilkan tulisan selengkap mungkin, Roller memanfaatkan segala sesuatu yang tersedia, tidak hanya kepustakaan Yunani dan Latin, tetapi juga kesenian, arsitektur, dan dokumen resmi Mesir, kesenian Yunani-Romawi, dan gambar koin.


Lukisan yang ada membuat frustrasi karena kurangnya bukti. Informasi yang tersedia pun bisa saja dicemari sudut pandang pihak yang menang, yang terjadi pada sebagian besar literatur klasik yang relevan. Terdapat pula beberapa kekosongan pada beberapa catatan, terutama periode tiga tahun antara tahun 40-an sampai akhir 37 SM. Namun, Roller tetap berusaha menyusun gambaran menarik dari perempuan paling dinamis ni, yang pada usia 39 tahun menjadi salah satu orang paling luar biasa dalam sejarah dunia.